Kisah Mutaji, 'menabung' sapi hingga bisa naik haji
"Sejak tahun 2005 sudah berencana untuk berangkat haji," kata Mutaji di Semarang, Selasa (16/8). Demikian dilansir dari Antara.
Mutaji akan berangkat naik haji bersama istrinya Munawaroh (57) pada 2 September bersama kelompok terbang 68. Ia menceritakan terwujudnya cita-cita untuk naik haji tersebut berawal dari pinjaman delapan ekor sapi yang dipeliharanya.
"Dapat modal delapan sapi, tapi itu bukan punya saya," katanya.
Mutaji diberi tugas untuk memelihara sapi-sapi tersebut hingga nantinya dijual. Ia harus mancari rumput setiap harinya untuk menggemukkan sapi-sapi tersebut.
Bahkan, ia mengaku harus menempuh jarak cukup jauh untuk mencari rumput yang digunakan sebagai pakan tersebut. Dari proses pemeliharaan hingga penjualan sapi-sapi tersebut, dia akhirnya memperoleh bagian yang terus-menerus dikumpulkannya.
Pada 2010, Mutaji akhirnya memiliki lima sapi sendiri hasil jerih payahnya selama bertahun-tahun. Lima sapi hasil usahanya menggaduh hewan ternak inilah yang akhirnya membiayai Mutaji dan istrinya untuk berangkat ke tanah suci.
"Lima sapi dijual laku Rp 54 juta, terus dipakai untuk bayar pendaftaran haji," kata ayah tiga anak tersebut.
Kakek lima cucu tersebut bersyukur hasil usaha kerasnya itu bisa membawa ia dan istrinya untuk menjalankan rukun kelima Islam tersebut. Selain mampu menabung untuk berangkat berhaji, Mutaji juga bersyukur telah berhasil meluluskan ketiga anaknya.
Ketiga anak Mutaji telah selesai dalam menempuh pendidikan dan telah berkeluarga.
0 komentar:
Posting Komentar