Sabtu, Agustus 27, 2016
UMUM
12 Tentara Filipina Tewas dalam Pertempuran Melawan Kelompok Abu Sayyaf
Manila, - Sebanyak 12 tentara Filipina tewas dalam pertempuran
melawan para anggota kelompok radikal Abu Sayyaf di wilayah Filipina
selatan. Korban tewas termasuk seorang letnan muda.
Juru bicara
militer Mayor Filemon Tan mengatakan, lima tentara juga terluka dalam
baku tembak di kawasan hutan di kota Patikul, Pulau Jolo. Kontak senjata
yang berlangsung hampir dua jam itu terjadi saat pasukan Filipina
melakukan pengejaran para militan Abu Sayyaf.
"Pertempuran sangat sengit, kami kehilangan 12 orang," ujar Tan seperti dilansir kantor berita Reuters,
Selasa (30/8/2016). "Kita bisa perkirakan korban jiwa yang banyak dari
kedua pihak dikarenakan volume tembakan dari kedua pihak. Kami tidak
tahu berapa banyak dari musuh yang tewas, namun kemungkinan ada lebih
dari 30 pemberontak," imbuhnya.
Seorang letnan muda Angkatan Darat yang memimpin pasukan tersebut juga tewas dalam pertempuran tersebut.
Lebih
dari 20 pemberontak Abu Sayyaf telah tewas sejak Kamis (25/8) lalu
ketika militer melancarkan operasi udara dan darat di Patikul, yang
merupakan basis Abu Sayyaf. Operasi militer ini dilancarkan menyusul
perintah Presiden Rodrigo Duterte untuk menghancurkan kelompok Abu
Sayyaf.
Perintah tersebut dilontarkan Duterte setelah Abu Sayyaf dilaporkan memenggal seorang warga Filipina yang mereka sandera.
"Bunuh
musuh-musuh negara," tegas Duterte kepada personel militer Filipina
sebelum mengirimkan mereka ke Sulu untuk memerangi Abu Sayyaf, seperti
dilansir media lokal, The Philippine Star.
Dalam
pernyataannya, Duterte mengaku dirinya marah besar saat tahu satu
sandera asal Filipina dipenggal Abu Sayyaf. Sandera yang dipenggal itu
bernama Patrick Almodovar, yang berusia 18 tahun dan berasal dari Jolo,
Sulu. Almodovar yang juga diketahui sebagai anak laki-laki dari seorang
juru ketik pengadilan setempat ini, diculik Abu Sayyaf sejak 16 Juli
lalu di luar rumahnya.
0 komentar:
Posting Komentar